A.
SEJARAH
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Sejarah
perkembangan Teknologi Pendidikan telah berlangsung dari waktu yang lama
sekali, banyak pendapat dan kejadian sejarah yang mendasari awal perkembangan
Teknologi Pendidikan, terutama yang berkaitan dengan perkembangan
instruksional.
Bagaimana gerakan terbentuknya
teknologi pendidikan dimulai oleh salah satu pakar yaitu Dr. James Finn, yang
pada saat itu menjadi kepala devisi pendidikan audio visual (DAVI), salah stu
tulisan Finn yang terkenal adalah tentang Teknologi dan Proses Pembelajaran.
argument utamanya adalah bahwa dalam banyak bidang, masyarakat Amerika Utara
telah diubah oleh teknologi dan teknologi itu tak bisa diacuhkan pengaruhnya
terhadap pendidikan, cepat atau lambat.
Pada waktu itu dua kecendrungan
utama yang dapat membedakan tetapi mereka mengalirkan pada arah kebalikan,
yaitu : yang pertama adalah kecendrungan ke arah pembelajaran teknologi masa ,
seperti dngan mencotohkan keunggulan televisi. Dan yang kedua adalah
kecendrungan ke arah individualisme.
B.
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN MENURUT DEFINISI
TP
Teknologi pendidikan pada awal tahun 1920 dipandang sebagai
media. Akar terbentuknya pandangan ini terjadi ketika pertama kali diproduksi
media pendidikan pada awal abad dua puluhan. Media ini, sebagai media
pembelajaran visual yang berupa film, gambar dan tampilan yang mulai ramai pada
tahun 1920. Pembelajaran visual terfokus pada media yang digunakan untuk
menampilkan sebuah pelajaran. Pandangan ini berlanjut sampai 1950.
Teknologi pendidikan sebagai disiplin ilmu, pada awalnmya
berkembang sebagai bidang kajian di Amerika Serikat. Kalau mengacu pada konsep
teknologi sebagai cara, maka awal perkembangan teknologi pendidikan dapat
dikatakan telah ada sejak awal peradaban. Usaha untuk merumuskan Teknologi
pendidikan secara terorganisasi dimulai sejak tahun 1960 sampai 1997.
Ada pun penjelasannya sebagai berikut :
1.
Tahun 1960
Teknologi pendidikan menjadi salah satu kajian yang banyak
menjadi perhatian dilingkungan ahli pendidikan, teknologi pendidikan merupakan
kelanjutan perkembangan dari kajian-kajian tentnag penggunaan audio visual dan
program belajar dalam penyelenggaraan pendidikan.
2.
Tahun 1963
Di tahun 1963 teknologi pendidikan digambarkan bukan hanya
sebagai sebuah media. Hal ini merupakan suatu hal yang berangkat dari pandangan
“tradisional” terhadap teknologi pendidikan Perubahan disini yang mencerminkan
bahwa, bagaimana lingkungan dan kemajuan zaman dapat mengubah sebuah definisi
dan praktek dari teknologi pendidikan.
3.
Tahun 1970
Tahun 1970-an yang dikeluarkan oleh Komisi Pengawas
Teknologi Pendidikan. Komisi pengawas ini dibentuk dan dibiayai oleh pemerintah
Amerika Serikat untuk menguji permasalahan dan manfaat potensial yang
berhubungan dengan teknologi pendidikan di sekolah-sekolah.
4.
Tahun 1977
Teknologi Pendidikan adalah proses kompleks yang terintegerasi
meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana dan organisasi untuk menganalisa
masalah dan merancang. Melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah
dalam segala aspek belajar manusia.
C. PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI PENDIDIKAN MENURUT MASA SEJARAH
Beberapa
para ahli menjelaskan perkembangan teknologi pembelajaran ke dalam beberapa
masa sejarah, diantaranya :
1. Metode
Kaum Sofi
Perkembangan
dari berbagai metoda pengajaran merupakan tanda lahirnya teknologi pengajaran
yang dikenal saat ini. Beberapa pendidik pada masa lampau, yaitu golongan Sofi
di Yunani, para ahli pendidikan memandang kaum Sofi merupakan kaum teknologi
pengajaran yang pertama. Mereka menyampaikan pelajaran dengan berbagai cara dan
teknik .
Mula
mula mereka menyampaikan bahan pelajaran yang telah disampaikan secara matang,
kemudian mereka melanjutkan dengan perdebatan yang dilakukan dengan secara
bebas, pada saat itulah proses kegiatan belajar itu berlangsung. Kemudian jika
ada minat dari mayarakat untuk belajar, akan dibuat kontrak dan untuk kemudian
menjadi sistem tutor.
2. Metode
Socrates
Bentuk
pengajaran lebih ke dalam bentuk berfilsafat, metode yang dipakan disebut
dengan Maieutik atau menguraikan, yng sekarang dikenal dengan nama metoda
inkuiri. Pelaksanaannya berlangsung dengan cara take and give of conversation.
Dengan cara memberikan pertanyaan yang mengarah kepada suatu masalah tertentu.
Pada dasarnya Socrates mengajarkan tentang mencari pengertian, yaitu suatu
bentuk tetap dari sesuatu.
3. Metode
Abelard
Metode
Abelard ini berlangsung pada masa pemerintahan Karel Agung di Eropa. Metoda
yang di pakai bertujuan untuk membentuk kelmpok pro dan kontra terhadap suatu
materi. Guru tidak memberikan jawaban final tetapi siswalah yang akan
menyimpulkan jawaban itu sendiri. Metoda ini biasa disebut dengan ‘ Sic et Non’
atau setuju atau tidak.
4. Metoda
Lancaster
Metoda
Lancerter ini dalam bentuk sistem Monitoring yang merupakan bentuk pengajaran
yang unik, meliputi pengorganisasian kelas, materi pelajaran sesuai dengan
rencanannya yang meningkat dan dikelola secara ekonomis. Lancaster mempelajari
konstruksi kelas kusus yang dapat mendayagunakan secara efektif penggunaan
media pengajaran dan pengelompokan siswa. Dalam sistem pengajaran Lacaster,
pemakaian media pengajaran masih sederhana. Seperti penggunaan pasir dalam
melatih siswa menulis.
5. Metoda
Pestalozi.
Pengamatan
pada alam merupakan landasan utama dari proses daktiknya. Pengetahuan bermula
dari adanya pengamatan, dan pengamatan menimbulkan pengertian, selanjutnya
pengertian yang baru itu menimbulkan pengertian yang selanjutnya pengertiaan
tersebut bergabung dengan yang lama untuk menjadi sebuah pengetahuan. Dan dapat
dikatakan bahwa perintisan ke arah pendayagunaan perangkat keras ata hardware
sebenarnya telah dimulai pada masa Pestazoli ini, seperti penciptaan papan
aritmatik yang terbagi dalam kotak kotak yang di setiap kotaknya diberi
garis-garis yang secara keseluruhan berjumlah 100 kotak kecil. Selain itu
Pestalozi juga menciptakan stylabaries untuk melatih siswanya dalam mempelajari
angka, bentuk, posisi dan warna disain.
6. Metoda
Froebel.
Metode
Froebel didasarkan kepada metodologi dan pandangan filsafafnya yang intinya
mengatakan bahwa pendidikan masa kanak kanak merupakan hal paling penting untuk
keseluruhan kehidupannya. Karena itulah Froebel mendirikan Kindergarten atau
yang lebih dikenal dengan Taman Kanak-kanak. Metoda pengajaran Kindergarten
dari Froebel meliputi kegiatan berikut ini :
a. Bermain dan bernyanyi
b. Membentuk dengan melakukan kegiatan.
c. Grift dan Occupation.
7. Metoda
Friedrich Herbart.
Praktek
pendidikan Herbert terlihat adanya pengaruh Freobert terutama pada aspek
pengembangan moral sebagai tujuan utama pendidikan. Metoda instruksionalnya
didasarkan kepada ilmu jiwa yang sistematis. Dengan demikian siswa secara
pikologis dibentuk oleh gagasan yang datang dari luar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar